Assalamu’alaikum sahabat Navees, pada tulisan kali ini, kami akan membahas topik dan istilah yang mungkin sedikit asing bagi kebanyakan sabahat Navees.
Oiya, sebelumnya kita samakan persepsi dulu ya. Emas yang kita maksud disini bukan emas perhiasan seperti kalung, cincin, dsb. Melainkan emas lantakan murni dalam bentuk batangan ataupun koin yang memang dibeli untuk tujuan simpanan.
Kita kembali ke topik bahasan diatas, mungkin selama ini sahabat Navees masih beranggapan bahwa membeli emas adalah sebuah Investasi. Namun di Navees, kami lebih suka dan lebih setuju untuk menyebut emas sebagai alat hedging.
Daftar Isi
Apa Maksudnya Hedging?
Secara bahasa, Hedging berarti ‘lindung nilai’. Perbedaan yang paling mendasar dengan investasi terletak pada Tujuannya. Bila Investasi memiliki tujuan untuk mendapatkan pertambahan aset (capital gain) dan cashflow. Sedangkan Hedging memiliki tujuan utama untuk melindungi nilai.
Nilai apa yang perlu dilindungi? Dalam hal ini, tentunya nilai harta dan kekayaan Anda yang berupa uang dari inflasi terus menggerus nilai daya beli uang dari tahun ke tahun.
Contohnya simpelnya begini: Pada tahun 2010, Anda memiliki uang Rp 50.000 yang bisa dibelikan 9 kg beras. Namun pada tahun 2019, uang Rp 50.000,- yang Anda miliki hanya bisa dibelikan 4 kg beras yang sama. Dalam kasus ini, Anda bisa melihat bahwa uang Rp 50.000 yang Anda miliki mengalami penurunan nilai daya beli, bukan sekedar persoalan harga beras yang naik.
Dinar Navees, Investasi atau Hedging?
Sekali lagi, di Navees kami lebih suka menyebut emas ini sebagai alat Hedging(lindung nilai), bukan Investasi. Ketika Anda membeli Dinar Navees sebanyak 1 keping, 10 tahun kemudian Dinar Anda tidak akan berkembang menjadi 5 keping.
Berbeda jika Anda investasi dalam sebuah bisnis. Jika dikelola dengan benar, dalam 10 tahun kedepan bisnis tersebut bisa berkembang jadi beberapa cabang atau mungkin menambah sektor usaha baru dan nilai investasi Anda meningkat.
Namun dengan memiliki Dinar Navees, Insyaa Allah nilai harta Anda tidak akan berkurang 10 tahun kedepan. Bila saat ini biaya masuk kuliah yang diperlukan oleh anak Anda sebesar 20 Dinar. Insyaa Allah ketika Anda mengkonversi nilai 20 dinar yang Anda miliki saat ini dengan rupiah 10 tahun kedepan, nilainya masih tetap cukup untuk biaya kuliah anak Anda.
Hal ini didasari dari hadits Rasulullah S.A.W berikut ini:
”Ali bin Abdullah menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, Syahib bin Gharqadah menceritakan kepada kami, ia berkata : saya mendengar penduduk bercerita tentang ’Urwah, bahwa Nabi S.A.W memberikan uang satu Dinar kepadanya agar dibelikan seekor kambing untuk beliau; lalu dengan uang tersebut ia membeli dua ekor kambing, kemudian ia jual satu ekor dengan harga satu Dinar. Ia pulang membawa satu Dinar dan satu ekor kambing. Nabi S.A.W. mendoakannya dengan keberkatan dalam jual belinya. Seandainya ‘Urwah membeli debupun, ia pasti beruntung” (H.R.Bukhari)
Dari hadits diatas kita bisa melihat bahwa pasaran harga seekor kambing sejak lebih dari 1400 tahun lalu berkisar antara 1-2 dinar. Bila emas mengalami inflasi atau penurunan nilai daya beli, sudah pasti 1-2 dinar yang Anda miliki saat ini tidak cukup untuk membeli seekor kambing saat dikonversi ke rupiah.
Dari hadits diatas, kita bisa melihat sebuah gambaran dan bukti stabilitas emas terhadap inflasi dan lebih cocok untuk disebut sebagai alat hedging (lindung nilai) dibandingkan investasi.
Bayangkan bila Anda menyimpan 40 juta rupiah untuk biaya kuliah anak 10 tahun ke depan, apakah uang 40 juta masih cukup untuk biaya kuliah 10 tahun kedepan? Masihkah sama daya beli uang tersebut setelah 10 tahun? Wa Allahu ‘Alam Bis Showwab.
Lindungi nilai harta Anda sekarang juga dengan memiliki DInar Navees.