Dinar Navees, Bukan Dinar Mata Uang!

Assalamu’alaikum sahabat Navees, pada topik kali ini kami akan mengupas lebih dalam tentang dinar navees dan perbedaannya dengan dinar yang dijadikan sebagai mata uang pada zaman dulu.

Dinar sudah dikenal dan digunakan sejak lebih dari 1.400 tahun silam pada masa zaman kekaisaran romawi kuno. Nama Dinar berasal dari bahasa Romawi yakni ‘Denarius’. Dinar masuk ke jazirah Arab lewat bangsa Arab yang berdagang di negeri Syam (saat itu berada dibawah pengaruh Romawi).

Sebelumnya bangsa Arab berdagang dengan menggunakan metode Barter dan tidak memiliki mata uang sendiri, jadi Dinar bukanlah mata uang yang berasal dari arab dan islam. Seiring berjalannya waktu, bangsa Arab mengadopsi Dinar ini sebagai sistem mata uang dan disahkan oleh Rasulullah Muhammad SAW sebagai alat tukar dalam kegiatan jual-beli.

Dinar sebagai mata uang umat islam, baru disahkan pada masa pemerintahan khalifah Umar Bin Khattab RA dengan standar emas 4.25 gram dengan kadar emas 22 karat (sekitar 91%). Kenapa bukan 24 karat? Karena Dinar saat itu digunakan sebagai alat tukar dan pindah-pindah tangan, maka Dinar menggunakan emas 22 karat dengan campuran logam lain supaya emas tersebut tidak mudah rusak dan patah.

Perbedaan Dinar Navees Dengan Dinar Mata Uang Islam?

Seperti yang telah disebutkan diatas Dinar mata uang islam memiliki standarnya sendiri yaitu 4.25 gram dan menggunakan emas 22 karat (sekitar 91%). Sedangkan Dinar Navees adalah koin emas dengan berat 4.25 gram dengan kadar 24 karat (99.99%).

Dinar Navees bukanlah Dinar yang digunakan untuk alat transaksi dan sistem mata uang, Dinar Navees merupakan alat Hedging (lindung nilai) yang digunakan untuk melindungi nilai harta dan kekayaan Anda dari pengaruh inflasi.

Dari tujuan ini, sangatlah jelas perbedaan antara Dinar Navees dan Dinar yang digunakan sebagai mata uang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kategori Topik