Sering disebut sebagai salah satu aset investasi aman (safe haven), tak ayal emas banyak diminati investor. Apakah emas juga dapat dipilih sebagai instrumen investasi oleh investor pemula?
Jawabannya tentu saja bisa, asalkan profil risiko investor pemula pas untuk memilih emas sebagai aset investasi. Harga emas yang dipercayai banyak investor akan terus naik dalam jangka panjang, menjadi salah satu alasan bahwa investasi emas sebaiknya bukan untuk jangka pendek.
Adapun hal mendasar investasi emas yang perlu diketahui investor pemula antara lain bahwa harga emas di dalam negeri, mengacu pada harga emas global. Jadi, saat harga emas di pasar internasional maka harganya terkerek naik. Sebaliknya, kala harga emas di pasar dunia turun, maka harga emas di dalam negeri juga berpotensi turun.
Lalu bagaimana caranya agar investor pemula bisa memperoleh cuan dari berinvestasi emas?
Daftar Isi
1. Tentukan tujuan dan buat perencanaan
Hal pertama yang harus dilakukan untuk berinvestasi emas adalah menentukan tujuan dalam berinvestasi emas. Anda harus memiliki tujuan, misalnya berinvestasi emas untuk biaya pernikahan yang dilakukan dalam beberapa tahun ke depan, atau untuk dana pendidikan anak 10 tahun lagi.
Dengan memiliki tujuan yang jelas, Anda bisa melakukan perencanaan untuk menentukan berapa banyak emas yang harus dikumpulkan untuk mencapai tujuan tersebut. Jadi, jangan sampai hanya membeli emas, lalu dijual sewaktu-waktu.
2. Perhatikan kemampuan keuangan
Hal utama yang perlu diperhatikan untuk memulai investasi, adalah jangan berinvestasi dengan menggunakan uang yang diperoleh dari utang. Selain itu, jangan pula mengorbankan seluruh penghasilan untuk semuanya diinvestasikan.
Idealnya dana investasi merupakan uang yang sengaja dialokasikan dari sebagian gaji atau penghasilan Anda. Selain itu, Anda sebaiknya juga harus memiliki dana cadangan darurat yang memadai sebelum berinvestasi.
3. Perhatikan waktu investasi
Ada baiknya, ketika Anda sudah memiliki keinginan untuk berinvestasi emas, Anda harus rajin memantau harga emas di pasaran. Selain itu, Anda juga perlu mempelajari bagaimana kecenderungan tren pergerakan harga emas di pasaran.
Kedua hal tersebut penting untuk menentukan waktu terbaik untuk membeli atau menjual emas agar mendapat keuntungan yang optimal. Waktu yang tepat untuk membeli emas adalah ketika harganya sedang turun dan menjualnya ketika harganya naik.
Juga perlu diperhatikan, investasi emas sebaiknya disimpan dalam jangka waktu menengah hingga panjang, atau lebih dari 5 tahun. Tujuannya tak lain untuk mendapatkan manfaat optimal.
4. Pilih jenis emas yang sesuai
Bagi pemula disarankan untuk berinvestasi dalam bentuk logam mulia. Alasannya, investasi emas logam mulia lebih menguntungkan dan lebih cocok dipakai sebagai simpanan masa depan dibandingkan investasi emas dalam bentuk perhiasan.
Kelebihan emas logam mulia antara lain memiliki harga jual yang cenderung lebih tinggi. Sebaliknya, emas perhiasan harga jualnya cenderung lebih rendah karena dipengaruhi oleh komponen biaya, seperti biaya pembuatan, jumlah karat, nilai seni, model, dan depresiasi (penurunan harga).
5. Penyimpanan emas yang aman
Hal lain yang perlu diperhatikan investor pemula soal tempat menyimpan emas yang dibeli. Kecerobohan dalam penyimpanan dapat mengakibatkan emas yang sudah disimpan bertahun-tahun berisiko hilang.
Penyimpanan emas dapat dilakukan dengan menyimpannya di brankas di rumah atau bisa disimpan di safe deposit box (SDB), yakni sebuah layanan penyimpanan barang berharga.
Layanan SDB umumnya disediakan oleh pihak bank selain itu ada pula layanan penyimpanan brankas oleh Antam. Sementara bagi yang tidak pusing memikirkan tempat penyimpanan emas batangan secara fisik, bisa berinvestasi dengan cara tabungan emas seperti di Pegadaian.